Rabu, 29 Agustus 2012

JEI Ambassador : Aku dan Kota Tua


Budaya merupakan suatu kisah klasik yang perlu dilestarikan oleh suatu bangsa termasuk Indonesia. Seribuh satu macam keberagaman adat budaya yang melekat lahir batin di bumi pertiwi ini, mulai dari Sabang sampai Merauke. Hal tersebut, menjadi panorama pengetahuan yang begitu besar nilalinya bagi  pribadi masyarakat nusantara.

Kota tua sebagai sebuah potret kehidupan masyarakat indonesia puluhan tahun lalu menjadi salah satu bukti akan khasana budaya nusantara. Tempat ini menyimpan begitu banyak ukiran kenangan suka dan duka tentang sejarah bangsa ini. Kota tua jugalah yang menjadi saksi semangat perjuangan yang dikobarkan oleh para pemuda negeri demi kesejahteraan dan kemakmuran tanah air ini.

Menjelajahi keelokan nusantara merupakan suatu penghormatan yang besar bagiku. Semerbak sukma dan jiwaku terdiam ketika melihat jejeran gedung-gedung antik yang berdiri di tengah kota megapolitan Jakarta. Semua itu terabadikan dengan kokoh dan jelas dalam benakku, betapa kita mempunyai aset bangsa yang sangat eksotis.

Aku meluapkan rasa ingin tahuku yang lebih dalam tentang seluk beluk Kota sejarah ini. Kukunjungi bangunan demi bangunan yang menyimpan sejuta pengetahuan akan budaya bangsa tersebut. Aku tidak peduli teriknya matahari, rasa lelahpun tak terasa sama sekali. Apalagi semangat para sahabat dan keramaian pengunjung kota tua ini, memberiku kekuatan untuk bisa menggapai setiap sudut kota perjuangan ini.

Kutemukan semua sejarah bangsa tercinta ini. Politik masa lalu negeri ini yang tertuang jelas di Museum Fatahillah, Keadaan ekonomi bangsa indonesia dimasa perjuangan terpampang jelas di Museum Bank Indonesia dan Bank mandiri, dan suasana budaya, sosial dan pendidikan bangsa ini puluhan tahun yang lalu terpotret dengan indah di Museum Wayang dan Seni Rupa. Semua ini terbingkai menjadi suatu kisah yang penuh tradisi adat budaya dan tak ternilai harganya.

Aku sadar bahwa semua kejadian dimasa itu tidak terjadi secara sengaja, ada hikmah yang harus kita ambil dari kejadian yang berlangsung selama berabad itu. Kota tua juga telah menyadarkan aku bahwa para leluhur kita telah menitipkan bangsa ini untuk dikelolah dengan baik, bukan untuk diberikan kepada bangsa lain yang seenaknya mengambil isi negeri ini. Aku juga yakin bahwa apa yang kita miliki sekarang adalah titipan para penerus bangsa ini dimasa depan. Oleh karena itu, Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa ini agar para penerus bangsa dapat menerima dengan baik nantinya.

Kota tua telah memberiku pengalaman dan pengetahuan yang melimpah, mempertemukanku dengan keluarga yang bersahaja, membawaku pada dimensi kehidupan baru yang jauh lebih berarti dari yang dulu. Nilai yang terkandung dalam bangsa ini akan menjadi tolak ukur lompatanku kedepan sebagai warga yang berbudaya.

Satu hal yang pasti, aku akan selalu memelihara dan melestarikan apa yang ada di bumi pertiwi ini. Akan kukabarkan pada seluruh dunia bahwa inilah aku, inilah bangsa kami yang tampil dengan segalah kelebihan dan kebesarannya. Segalah jiwa dan ragaku akan kubaktikan untuk membangun negeri, menciptakan suasana lingkungan yang damai di tengah arus zaman global.

Aku akan menjelajahi seluruh seluruh pelosok negeri ini. Akan kutemukan jutaan kota tua yang menjadi saksi tetesan peluh para pejuang demi kemerdekaan bangsa ini. Arus zaman bukanlah tantangan bagiku untuk melestarikan budaya bangsa ini, karena bagiku pelestarian budayalah yang akan menangkal semua pengaruh global tersebut.